Seputar spiritual, meditasi dan Reiki
Seputar spiritual, meditasi dan Reiki

Call us:+62 081 6533 777

Mengembangkan tenaga magnetis

Pembatja jang dengan seksama telah menelaah buku ini sampai disini, dan berhasil melakukan pertjobaan-pertjobaan setelah melakukan latihan-latihan dengan tekun dan rajin, masih bisa madju selangkah lagi dalam memperkembangkan tenaga magnetis.

Sesungguhnja hingga sekarang kita belum membitjarakan bagaimana tjara membangkitkan tenaga ini.

Kita hanja menegaskan, bahwa dalam diri setiap orang ada tenaga ini, dan kitapun memberi beberapa latihan untuk menggunakan tenaga jang terpusat ini. Selain daripada itu, kitapun menjebut latihan-latihan sukar, jang memerlukan tenaga magnetis lebih banjak, dan djuga memerlukan pengetahuan tentang susunan rohani manusia.

Karena tenaga magnetis ini kita golongkan kedalam tenaga-tenaga alam semata-mata, maka tenaga ini harus dibangkitkan dengan sesuatu tjara dan pelaksanaan jang tertentu. Djelaslah bahwa bukan sjaraf-sjaraflah jang membangunkan(membangkitkan) tenaga magnetis ini, karena selaiknja sjaraf-sjaraf  ini dikuasai oleh tenaga tersebut. Menurut keterangan para okultis India, kita memperoleh teanga ini dari makanan dan udara. Orang-orang India sering menggunakan nafasnja dalam pertjobaan-pertjobaan magnetism, hipnotisme dan lain-lainja. Ada lagi jang mengaakan, bahwa teanga magnetis meliputi seluruh alamsemesta, dan setjara bergelombang-gelombang memantjar melalui semua bintang-bintang. Mereka ini adalah orang-orang jang berpendapat bahwa bintang-bintang menentukan kehidupan manusia, dan merekapun gemar akan astrologi. Mereka mengira bahwa setiap  penggelombangan dari bintang-bintang pda saat seorang baji lahir menjentuh djiwanja jang baru timbul itu, dan dengan demikian mempengaruhi wataknja.

Akan tetap ada djuga sardjana-sardjana dan kaum awam, jang menghubungkan tenaga magnetis itu dengan atir(ether) dunia. Atir-dunia adalah suatu zat halus dan gaib jang menembusi  semua benda  dan meliputi seluruh alam-semesta. Penjelidikan ilmiah telah membuktikan bawha bagian-bagian terhalus dari semua zat, saling memutari satu sama lain, dengan ketjepatan luarbiasa. Bagian-bagian ini adalah molekul dan atom, Mereka tak pernah saling bersentuhan, ketjuali setjara kebetulan sekali. Dengan demikian, maka molekul-molekul itu mengambang dilautan atir. Kita takt ahu sedikitpun tentang atir ini. Kita hanja menduga bahwa atir ini menjalurkan getaran-getaran tjahaja dan panas. Kalau tak ada atir bagaiaman tjahaja matahari bisa sampai dibumi, demikian pula panas matahari?

Ada beberapa orang mengatakan awah getaran-getaran zat jang sangat halus ini ada hubungannja dengan mangentisme peribadi.

Djika kita menerima teori ini, maka kita sampai kepada kesimpulan bahwa tenaga magnetis jang mengalir melalui sjaraf-sjaaf kita, ada pula dimana-mana di alam semesta ini.

Akan tetapi ada pula jang mengatakan: Sukar sekali menjerapkan tenaga magnetis jang ada leluasa dari alam ini kedalam tubuh kita. Oleh karena itu djalan jang lebih djitu ialah menguatkan tenaga magnetis anda melalui plexus Solaris, jang bisa menghasilkan tjukup tenaga magnetis.

Metode plexus solaris ini hampir sama tuanja dengan dunia ini sendiri. Asia telah mengenalnja beribu-ribu tahun jang lalu. Plexus Solaris, djuga dinamakan sjaraf matahari, adalah sjaraf penjalur gerak-gerak djantung, paru-paru, organ-organ perut, dll-nja, sampai pada bagian jang seketjil-ketjilnja.

Apabila kitab isa menguasai sjaraf plexus solaris ini – dan ada beberapa orang jang bisa- maka kita mampu menghentikan denjutan djantung dan bisa bernapas dengan hampir tak menggerakkan paru-paru. Dalam memeperkembangkan tenaga-tenaga gaibnja, para arif India melakukan latihan napas setjara sistimatis dan ini penting sekali untuk membangkitkan tenaga magnetis.

  • Pernapasan jang sistimatis baik sekali pengaruhnja terhadap pembangkitan plexus solaris, supaja sjaraf-sjaraf terisi dengan sedjumlah besar daja-daja magnetis. Dan otak sebagai stasion magnetis utama dengan demikian menguasai sumber jang kaja dengan getaran-getaran-getaran untuk memantjarkan pikiran-pikiran dan mendjalarkan daja kemauan.

Mungkin anda pernah berdekatan dengan orang jang napasnja terlatih, meskipun anda tak merasakan dan mengetahui prestainja. Memang pada lahirnja mereka itu taka da tanda-tandanja jang istimewa, karena pada umumnja kitapun tak memperhatikan pernapasan jang tak bersuara.

Akan tetapi apabila kita perhatikan dengan sadar, maka kita mengetahui bahwa gedjala-gedjala jang mengiringi pernapasan itu, misalnja: membuka dan menutup mulut, suara-suara dalam hidung, suara-suara dalam rongga dada, gerak getaran dada dan otot-otot perut pada orang-orang jang mendjalankan pernapasan magnetis memang kentara. Namun mereka itu betul-betul bernapas bahkan sangat dalam, akan tetapi sangat perlahan-lahan tak ubhnja dengan orang jang sedang tidur.

Kita ingin membahas sebentar pernapasan orang jang sedang tidur. Bilakah organ-organ pernapasan dan sjaraf-sjaraf peredaran-darah bekerdja selantjar-lantjarnja tanpa rintangan-rintangan? Organ-organ itu bekerdja selantjar-lantjarnja apabila pikiran sadat tak bekerdja. Berpikir sadar jang penuh dengan perasaan-perasaan bergolak beserta kemauan jang menguasainja banjak mengganggu kegiatan-kegiatan djasmani setjara kasar sekali. Misalnja: Apabila kita terlalu menegangkan otot-otot kaki kita karena kita lari tjepat, maka otot-otot dada kita dipengaruhi dan kitapun lekas kehabisan napas. Seorang pelari jang terlatih akan mengatakan kepada anda, bahwa anda tak perlu kehabisan napas. Akan tetapi fakta-fakta membuktikan bahwa orang setiap saat menahan dan merintangi kelantjaran bernapasnja, untuk kemudian bernapas terlalu tjepat, pernapasann wadjar(alami) kemudian timbul lagi, apabila kesadaran disingkirkan  dan ini antara lain terjadi apabila kita sedang tidur. Perhatikan tjara tidur orang jang paru-parunja sehat. Hampir2 tak ada suaranja. Anda hanja melihat dadanja naik turun sedikit, perutnja aga bergerak keras, mungkin ia setjara salah bernapas melalui mulutnja. Ini akibat kondisi(keadaan) badannja jang kurang sehat atau karena kebiasaan jang salah. Pernapasan jang sehat dan wadjar dilakukan melalui hidung.

Dan apa jang dilakukan oleh orang jang pernapasannja terlatih?

Apa jang dilakukan oleh orang jang bernapas setjara terlatih ialah semata-mata memasukkan udara kedalam paru-paru dengan tjara jang sama seperti orang jang sedang tidur pada malam hari. Ia sebisa-bisanja mendekati kewadjaran jang diminta oleh alam. Alam adalah guru jang paling berwenang. Namu, kita harus menguasai dirisendiri untuk bisa menjingkirkan pengaruh kesadaran jang salah terhadap pernapasan. Kita memerlukan beberapa bulan untuk melakukan latihan’ pertama, dan setelah itu kita harus selalu berlatih, supaja hasil jang kita dapat tidak hilang lagi.

Latihan pertama sederhana sekali, dan merupakan dasar dari seluruh teori pernapasan. Dan kita maklum, bahwa semua asas selalu sangat sederhana (ingat sadja misalnja akan aksioma? jang mendjadi asas ilmupasti). Jang sukar ialah mempraktekkannja dan melakukan latihan berdasarkan asas? itu,

Dasar pernapasan jang baik ialah segitiga sisi sama (belahketupat).

Segitiga ini sering merupakan lambang (symbol) jang terdapat dalam banjak kitab2 okkult dan gaib, akan tetapi sesungguhnja keterangannja mudah sadja. Artinja ialah, bahwa:

 1. Kita harus menarik napas dalam waktu delapan sekon.

2. Menahan napas dalam waktu delapan sekon.

3. Mengeluarkan napas dalam waktu delapan sekon.

Djadi lukisan-pernapasan itu ialah: Segitiga sama-sisi, setiap sisi mengandung 8 satuan waktu.

Waktu sebaik-baiknja untuk melakukan latihan bernapas ialah tiga kali sehari, setiap kali sebelum makan. Anda bangun pagi’, dan sebelum Anda berpakaian, Anda berbaring terlentang diatas bangku pandjang. Sebaiknja ialah menanggalkan sebanjak mungkin pakaian, supaja otot² tak mendapat gangguan dari pakaian jang tak perlu. Berbaringlah terlentang, kepala diletakkan diatas bantal rendah, dan tariklah napas dalam’, sangat perlahan-lahan. Lengan dan tangan lepaslelah, segala otot dikendorkan. Seluruh perhatian dipusatkan kepada ronggadada dan rongga-perut, dan Anda dengan seksama mengawasi gerak? dada dan perut itu. Per-lahan2 kembangkanlah dada Anda, jang dalam waktu 8 sekon terisi penuh dengan udara segar, akan tetapi hendaknja Anda mengusahakan supaja perut Anda dikerutkan. Apabila rongga-dada sudah terisi penuh dengan udara segar, maka otot? dada perlahan-lahan dilonggarkan dan sekarang otot perut mengembang, sehingga oleh karenanja perut itu menggembung. 8 sekon lamanja Anda menahan napas, kemudian berangsur? dikeluarkan, djuga dalam waktu 8 sekon. Kita bisa menamakan pernapasan demikian ini „pernapasan gabungan dada-perut”. Kebanjakan kita hanja memperkembangkan pernapasan-perut sadja, sehingga rongga-dada kitapun melesek, tak berkembang sebaik-baiknja.

Melatih pernapasan, jang nampaknja sederhana, ternjata dalam praktek tidak mudah.

Mula² siswa tjenderung bernapas terlalu tjepat. Ketergesa-gesaan kehidupan sehari-hari dan tjara berpikir jg. tergesa-gesa, mempertjepat pula pernapasan. Untuk mengatasi ketjenderungan dan kebiasaan salah ini orang harus menguasai diri-sendiri, dan sebaiknja djangan terlalu dipaksa-paksa mengatasi sekaligus kesukaran² dan rintangan² tsb. Minggu pertama tjukup mengadakan latihan singkat sadja, jakni sebelum makan pagi.

Bernapaslah dengan tjara tersebut diatas lima kali, dan beristirahatlah setengah menit, dimana Anda harus melepaskan segala ketegangan’. Lakukan latihan ini tiga kali.

Hasilnja sungguh menakdjubkan.



Setelah mengalami beberapa latihan, Anda merasa kuat dan sehat-walafiat. Djiwa dan pikiran Anda tenang-tenteram. Sjaraf2 Anda bekerdja selaras dan berirama, dan pikiran2 Andapun bergerak mela. lui djalan2 jang tenang dan terang.

Memang, banjak orang jang menilai latihan-bernapas ini terlalu tinggi, dan memberi penghargaan melampaui batas, akan tetapi hasil? jang kita sebut dibawah ini bisa didapat oleh setiap orang dan bukan hal jang mokal atau mustahil.

Pernapasan tergesa-gesa selalu diiringi oleh peredaran darah tak teratur dan terlalu tjepat, tatasjaraf terlalu tegang, sedangkan tjara berpikirnjapun katjau.

* Apabila tjetjat pada pernapasan itu bisa dilenjapkan, maka darah akan mengalir teratur dan berirama kesegala bagian²-tubuh, sedangkan denjutan djantungpun mend jadi teratur pula, kepala tak lagi tersiksa oleh tekanan darah tinggi, dan sjaraf? jang mengatur peredaran darahpun tak lagi terlalu kentjang-tegang. Anda maklum sekarang betapa pentingnja pernapasan jang sadar dan wadjar bagi kesehatan tubuh Anda. Dan Andapun mengetahui, bahwa tenaga sjaraf plexus solaris bisa bekerdja leluasa, apabila sjaraf kita tak terlalu kita tegang2-kan.

Meskipun nilai pernapasan jang teratur dan wadjar hendaknja djangan di-besar2-kan, akan tetapi sebaiknja djuga djangan terlalu diremehkan.

* * *

Kita kembali kepada latihan2 bernapas. Setelah minggu pertama, Anda merasakan asjik dan enaknja latihan bernapas, jang Anda lakukan setiap pagi sebelum makan. Andapun maklum, bahwa latihan ringan itu menambah tenaga magnetis Anda, dan oleh karena itu kepertjajaan Anda akan diri sendiri bertambah pula. Ini nampak terlalu optimistis, karena permulaan latihan sesungguhnja agak sukar. Memang begitu. Mereka jang mulai berlatih selalu ingin tergesa-gesa melihat hasilnja. Hendaknja delalu jakinlah, bahwa segala-galanja akan beres, meskipun otot2 selalu ingin bergerak-gerak terlalu tjepat. Apabila konsentrasi pikiran kendor sedikit sadja, segera paru? kembali bernapas terlalu tjepat. Namun, kesukaran ini mudah diatasi. Atjara minggu kedua agak luas sifatnja, dan agak sukar, akan tetapi hendaknja djangan terlalu diperhatikan, djanganlah Anda sampai fanatik. Hendaknja, apabila sedang tak berlatih, sedang melakukan pekerdjaan sehari-hari, Anda djangan ingat akan latihan ini. Maksudnja djelas. Pernapasan jang semula disengadja dan dilakukan setjara sadar itu lambat-laun harus mendjadi kegiatan bawah-sadar dari sjaraf”, tanpa diawasi oleh kemauan.

Latihan jang baru, terdiri dari tiga bagian

. Pagi, siang dan sore, sebelum makan.

Pakaian2 jang menekan dan mendjepit dilepaskan, dan Anda berbaring terlentang diatas bangku pandjang. Sekarang Anda berlatih lima menit lamanja menurut metode segitiga. Setiap melakukan latihan ini, mungkin

(1) pernapasan mendjadi perlahan2, dan sudah bisa mengikuti kemauan atau

(2) Anda mendjadi letih, pernapasan tjepat, seolah-olah selama latihan itu Anda kekurangan udara untuk dihirup. Kedua-nja baik.

Jang pertama menandakan bahwa latihan Anda mulai berhasil. Jang kedua menandakan adanja perobahan kearah perbaikan, karena pernapasan Anda mendjadi perlahan-lahan, berlawanan dengan proses? djasmani jang tergesa-gesa. Kadang² keletihan itu sedemikian rupa sifatnja, sehingga se-olah2 Andasakit. Maka kata kami: Bahkan baik sekali, bahwa Anda telah melakukan latihan itu, karena badan Anda jang demikian perasa terhadap perobahan tjara bernapas, tentunja akan mendapat pengaruh jang baik pula dari tjara bernapas jang menjimpang dari kebiasaan Anda.

Latihan2 ini djangan dihentikan ditengah djalan, karena selama latihan ini ternjata kesehatan dan dajahidup Anda bertambah baik.

Dalam minggu ketiga, hendaknja Anda meneruskan latihanseperti jang Anda lakukan đalam minggu kedua, hanja waktunja diperpandjang jakni 15 menit, tiga kali (setiap kali 5 menit), sebelum makan. Pernapasan Anda dalam kehidupan Anda sehari-hari pun mendjadi mangkin per-lahan dan tenang. Hasil ini Anda sambut dengan gembira, karena merupakan dorongan untuk meneruskan latihan? dengan teratur.

* * *

Latihan untuk minggu keempat lebih sukar dibandingkan dengan latihan2 sebelumnja, dan untuk menguasainja dengan sempurna diperlukan latihan2 tekun selama dua minggu berturut-turut. Kita lambatkan pernapasan kita hingga memerlukan waktu tigapuluh sekon. Jakni sepuluh sekon menarik napas, sepuluh sekon menahan napas, dan sepuluh sekon mengeluarkan napas.

Selama minggu kelima latihan ini diteruskan, akan tetapi dengan memperhatikan paru’. Harus diusahakan supaja sisi rongga-dada kiri dan kanan sama melebarnja, dan supaja udara jang Anda hirup tidak masuk terlalu banjak melalui satu lobang-hidung. Sekarang dalam menghirup udara, tutuplah lobang-hidung kiri lebih dulu beberapa lama, kemudian lobang-hidung kanan, bergantian. Inipun Andaulangi ketika Anda mengeluarkan napas, supaja ketika mengeluarkan napaspun terdjadi giliran antara lobang-hidung kanan dan kiri sebaik-nja. Dalam pada itu, pemeriksaan paru? tak begitu penting, dan tak usah Anda lakukan lagi.

* * *

Minggu keenam Anda memusatkan perhatian Anda kepada usaha untuk memandjangkan waktu bernapas hingga empatpuluh lima sekon. Dalam hal ini Anda berlatih paling singkat limabelas menit pada pagi hari dan malam hari, sedangkan pada latihan siang hari Anda boleh mengawasi (memeriksa) pernapasan Anda. Mangkin lama, Andapun mangkin memperlahankan pernapasan Anda, akan tetapi hendaknja Anda djangan melakukannja tergesa-gesa.

Djika suatu latian berdjalan tak lantjar, djanganlah dipaksalpaksakan supa ja lantjar, djangan diulang-ulangi tanpa batas, dan djangan pula Anda mendjadi terlalu letih. Tunggulah sampai besoknja. Anda jang kemarennja gagal mungkin hari ini bisa berhasil gilang-gemilang. Berlatihlah setjara teratur dan tekun.

Pada minggu jang ketudjuh waktu-pernapasan mendjadi limapuluh sekon, jakni: duapuluh sekon menarik napas, sepuluh sekon menahan napas, dan duapuluh sekon mengeluarkan napas. Untuk orang biasa taraf ini sudah tjukup, dan tak usah ditingkatkan lagi. Latihan? bisa tetap dilandjutkan pada taraf ini. Akan tetapi boleh djuga ditambah: Landjutkanlah beberapa minggu. Untuk mentjapai limapuluh sekon tak begitu sukar.

Saja pernah membatja suatu dongeng, dimana seorang wanita jang menahan napasnja terlalu lama, meninggal dunia. Ini hanja dongeng. Sesungguhnja tak mungkin orang bisa menahan napas sampai mati. Memang ada biarawan? India jang bernapasnja perlahan-lahan sekali, dan jang waktu menarik napasnja meningkat sampai lima menit. Waktu ini bisa diperpandjang, apabila ia dalam keadaan kedjang (katalepsi). Akan tetapi ia tak pernah melakukannja sehingga mati!

Djadi Anda bisa memperpandjang waktu-bernapas sampai limapuluh-lima sekon dan tahulah sekarang Anda, bahwa dalam latihan’ ini kesukaran tak terletak pada menarik napas, akan tetapi djusteru pada mengeluarkan napas.

Pengeluaran napas inilah hendaknja selalu Anda periksa dan perhatikan, sedangkan menariknapas bisa diserahkan kepada bawah-sadar. Pengeluaran napas hendaknja dikuasai oleh * kemauan.

Maka tak lama lagi Andapun akan mentjapai taraf pernapasan jang sedemikian per-lahan2-nja, sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan badan Anda. Rongga-dada Anda jang tadinja lemas dan melesak sekarang berkembang-lebar, dan terlapis dengan otot2 (spier2) jang kuat dan terlatih. Perut Anda jang tadinja gendut, sekarang mendjadi rampingkenjal, dan membantu lantjarnja gerak organ2 jang terdapat dalam dada dan perut.

Tenaga magnetis Anda meningkat, karena plexus solaris menghimpun tenaga? jang tersisa dan djusteru karena pernapasan jang teratur bisa menghasilkan tenaga? baru.

Bernapas dalam adalah obat pelawan penjakit jang sangat mudjarab. Badan mend jadi sehat dan kuat dan tenang-tenteram. Suatu bukti bahwa kemauan sanggup menguasai seluruh * badan.

Para okultis di Asia menjatakan, bahwa pernapasan jang dalam selainnja pentjegah berbagai penjakit, djuga pembuka pintu kearah kesempurnaan rohani. Kita tak menjetudjui seluruhnja pernjataan ini, akan tetapi hasil2-nja memang sangat berfaedah, sehingga kita banjak berhutang budi kepada para arif di Asia jang telah menemukan teknik bernapas ini.

Djuga dalam beberapa hal lain, para okultis India telah banjak berhasil dilapangan perkembangan tenaga magnetis. Mereka memberi arti jang chusus kepada kekedjangan otot, dan menganggap, bahwa tenaga badani jang terbebas karena kekedjangan ini, bisa digunakan untuk tudjuan2 rohani.

Semula kita tak begitu menghiraukan tjara pengedjangan otot ini, karena pernjataan mereka mengenai tenaga jang dibebaskan ini agak aneh. Apakah tenaga itu sungguh2 dibebaskan, djika otot² dikedjangkan2 Dan apakah tenaga ini lalu mengalir ke otak, pusat dari getaran2 magnetis2

Anda masuk lagi kedalam kamar Anda, menanggalkan semua pakaian2 jang menekan dan mendjepit, kemudian Anda berlatih mengedjangkan otot? lengan Anda, sehingga tjukup memuaskan. Anda tak usah segera mengalami katalepsi, akan tetapi djika konsentrasi Anda tepat, maka otot lengan Anda akan kaku. Bagian-badan lain Anda dilatih supaja bisa kaku, sehingga Anda bisa berdiri tegak dikamar dan rasa kedjang itu bagaikan selubung turun dari kepala kebawah. Keadaan kedjang (kaku) adalah pengaruh sjaraf pada otot, jang harus dilatih

Baik2 dulu (sebelum bisa dikedjangkan). Latihan ini tak sia2 belaka, karena setidak-tidaknja otot? jang terlatih adalah milik jang sangat berharga. Selain itu, telah dibuktikan bahwa tenaga? rohani dengan demikian terbebas dari halangan atau gangguan geraka badani jang tak sadar (tak disengadja). Teranglah bahwa bagaimanapun djuga, pengaruh baik dari otot? bagi manusia magnetis adalah tjukup penting, dan apabila dalam keadaan kaku ini ia memberi swasugesti?, maka pengaruh2 swasugesti2 kepada otak dan badan adalah lebih langsung dan lebih hebat.

Adapun keterangan2 okultis India itu didasarkan kepada persamaan jang hakiki antara semua tenaga2 sehingga mereka berpendapat bahwa tenaga2 otot bisa dirobah mendjadi tenaga? rohani.

Kita tak akan membahas teoria para okultis India ini. Akan tetapi kita akan menjebut beberapa prestasi2  mereka.

Kategori