Peristiwa dan kissah Baron du Potet sungguh menarik hati, dan barangkalai anda ingin memiliki  kemauan seperti dia.

Akan tetapi dengan mengenangkan Baron du Potet atau dengan berchajal semata-mata , anda tak bisa memperkuat kemauan anda, dan djika kemauan jang kuat itu hanja dimaksudkan untuk menimbulkan sensasi, supaja mendapat pudjian, maka hasilnja akan sangat mengetjewakan.

Seorang peminat Magnetisme pribadi sekali-kali tak boleh memamerkanketjakapnnja, kalua tak perlu. Ia telah beladjar menguasai dirinja dan menguasai orang lain. I a tahu betapa kuat tenaga kemauan itu, dan ia mempersiapkannja hingga tiba waktunja dipergunakan.

Dalam melatih kemauan, hendaknja kita mulai dengan pertjobaan jang sederhana dulu. Dalam bab III kita menundjukan bahwa akal bisa segera memahami pikiran-pikiran jang bersahadja(tunggal). Demikan pula halnja dengankemauan. Setiap orang hanja sanggup mengambil satu putusan dengan bulat-bulat.

Anda mau memandang sebuah lukusa, dan inipun anda laksanan. Taka da siapa atau apapun jang bisa menghalang-halangi anda bebuat demikian. Akan tetapi sekonjong-konjong ada suara dindidng jang runtuh dibelakan anda. Kemauan anda mengatakan: “Pandang lukisan itu!” Akan tetapi suara gemuruh itu menimbulkan bajangan jang mengerikan. Kemauan anda jang belum terlatih kalah menghadapi bawah-sadari dan anda tjepat-tjepat menoleh kebelakang. Anda berkata: “Perhatian saja telah terbelokkan!” Tidak jang menjebabkan anda menoleh adalah kemauan anda jang kurang kuat. Kata seorang filsuf:

• Kita tak menjerah kepada malaikan-malaikan an mau ketjualai apabila kemauankita lemah.

Tjatatlah kata-kata filsuf ini, dan resapkanlah arti-maknanja.

Adapunkemauan itu mempunjai dua tuga: I amnejuruh akal menerima atau menolak pikiran-pikiran. Menolah pikiran-pikiran djauh lebih penting daripada menerima pikiran-pikiran(gagasan) dan oleh karena itu kita akan mulai dengan :”hal menolak pikiran”