Dalam bab-bab jang lalu kita telah menetapkan apakah sesungguhnja tenaga magnetis itu. Kitapun telah membahas bekerdjanja sjaraf-sjaraf, dan selajang pandang melihat betapa besar pengaruh dan kekuasaaan pikiran-pikiran jang telah masuk kedalam bawah-sadar. Kita tela menjinggung tjara bekerdja akal manusia dan mendjelakan bawha setiap orang jang positif-magnetis memiliki ingatan jang kuat. Akan tetapo ada suatu hal yjang selalu kita hindari, jakni suatu hal jang penting sekali :kemauan.
Kemauan ini memerlukan pembahasan setjara pandjang lebar.
- Kemauan adalah pengendali dan pengawas akal. Kemauan memberi arah kepada tenaga magnetis jang mengalir dalam sjaraf-sjaraf. Siapa mau menggunakan magnetism peribadinja harus memiliki kemauan jang sehat dan kuat!
Kekuasaan dan pengaruh kemauan boleh dikata tiada batasnja, asal tidak bentorkan dengan bawah sadar!Orang-orang jang memilliki kemauan jang keras lebih hebat daripada pendjahat-pendjahat jang menjerang dengan pisau dan pisto. Pendjahat-pendjahat bisa anda puku, pisaunja bisa anda rebut. Akan tetapi kemauan adalah sendjata jang tak terkalahkan. Ia bagaikan sinar-mau, jang melumpuhkan orang dari djarak djauh, tanpa diketahui darimana asalnja.
Anda pertjaja aka napa jang saja katakana ini akan tetapi marilah saja djelaskan dengan sebuah tjontoh betapa besar tenaga kemauan.
Baron du Potet., seorang bangsawan Perantjis, mahir sekalimenggunakan tenaga magnetis untuk mempengaruhi orang lain. Ada beberapa sardjana jang meragukan kekuatan dan kemampuan Baron du Potet, dan menjangka bahwa ia adalah penipu ulun. Maka pada suatu hari du Potet mengundjungi rumah sakit di Rheims, untuk membuktikan tenaga dankekuatannja kepada beberapa dokter jang bekerdja disitu.
Dokter-doktr tesebut, kata du Potet, menjuruh seorang pasien Wanita gila danliar supaja menghadapi saja. Wanita itu menghampiri saja sambal menjanji-njanji. Selama lima hari berturut-turut Wanita gila itu telah membikin rebut dan gaduh rumah sakit tersebut, mengamuk dan menggunakan Bahasa jang kasar dan kotor. Ia, demikian kata du Potet, selandjutnja, berhenti semata-mata untuk meludahi muka saja. Dan dokter-dokter itu mentertawakan saja. Wanit itu teruse-menerus meludahi saja, dan sajapun merasa kalah. Dan terpaksa mengundurkan diri, sambal bedjanji bahwa saja akan kembali lai esok harinja. Dokter-dokter itu mangkin mengedjek dan mentertawakan saja. Tak pernah saja mengalamikekalahan jang demikian hebatnja, namun saja bertekad untuk kembali esoknja.
Wanita itu menghampiri saja lagi sambal menjanji-njanji dan berteriak-teriak. Ia meludah satud kali, akan tetapi lalu djatuh tertidur. Setelah saja tenangkan, Wanita itu saja bangunkan lagi. Bukan main herannja dokter-dokter itu. Wanita itu lalu saja tidurkan sekali lagi, dan setelah bangun ia mendjadi normal kembali.
Salah seorang dokter menghampiri saja, katanja: “Tuan, Tuan adalah sekuat Kristus”. Akan tetapi saja djawaw: “Tidak, taka da orang jang sekuat Kristus!”
Du potetpun menjatakan , bahwa tak sadja ia bisa menidurkan Wanita gila, akan tetapi iapun sanggup mendjatuhkan orang jang terkuat di dunia ini.
Sambil menundjuk kepada seorang djururawat, maka katanja lagi: “ Ia akan saja jatuhkan, dan ia tak akan bisa bangun”.
“Sungguh terlalu, Tuan” kata salah seorang dokter, Maka iapun memberi pedang kepada djuru rawat tersebut.
Du Potet memegangi sarngnja ,sambil berkata: “Tuan boleh menusuk saja, kalua bisa!”
Djuru rawat itu menjerbu dan menjerang du Potet, jang sekedar menjentuh djidat dan dada si penjerang.Djuru rawat djatuh terguling-guling seolah-olah disambar geledek. Para dokter dan hadirin lainnja tak lagi tertawa. Lelutjon jang mereka suguhkan berobah mendjadi suatu peristiwa jang menggemparkan. Djathlah djururawat gagah perkasa itu, terjerembab ditanah tak berdaja ,semata-mata karena kekuatan kemauan du Potet.
Ketika ditanja, bagaimana ia bisa melaksanakan mudjizat-mudjizat ini, maka djawa du Potet, bahwa semua itu adalah berkat kemauannja jang kuat sekali.
“Saja” tulis du Potet, “telah medjatuhkan orang-orang perkasa jang tak pertjaja akan kekuatan saja. Dan mereka merangkak-rangka dan bersudjud didepan saja.Mereka telah saja kuasai dengan kemauan saja sedemikian rupa, sehingga mereka tunduk sama sekali. Dan kata du Potet selandjutnja “Dan ini tak memerlukan mantra-mantra atau gerak-geraik jang aneh-aneh.Sujet tak perlu memandang saja, atau memandang benda-benda lain kemauan saja mendjalar keluar dari dalam diri saja, mengenai sujet. “
Tjontoh lain ialah adik laki-laki dokter Perantjis terkenal Bernama Richert, jang bekerdja sebagai asisten di rumah sakit Beaujou. Ia tahu, bahwa pengaruhnja kepada bebrapa pasise besar sekali dan sanggup menidurkan pasien-pasienini kapan sadja, semata-mata denganmemusatkan kemauannja kepada mereka meskipun mereka ada di kamar lain.
Tjontoh-tjontoh lain bisa pula kita kemukakan disini akan tetapi dua tjontoh diatas tjukup kiranja untuk melukiskan betapa besar kekuatan kemauan terhadap orang lain.
Pengaruh kemauan kepada bada kita lebih-leibh djelas dan mejakinkan lagi. Dengan kemauan keras kita bisa menjembuhkan penjakit-penjakit jang menghinggapi badan kita.
Malah ada peristia orang jang mati, djusteru karena ia mematikan badannja dengan kekuatan kemauannja.
Bagaimanapun djuga kemauan adalah suatu milik jang sangat berharga. Sesungguhnja,tak ada satu orang pun jang tanpa kemauan. Akan tetapi ada orang-orang jang”Djumlah kemauannja itu sedemikian ketjilnja, sehingga sungguh menjedihkan. Kemauan jang lemah tak bisa membimbing akal, ingata mendjadi kurang teliti, pengaruhnja kepada orang lain hampit taka ada, magnetism peribadinja tak bisa digunakan. Akan tetapi segala sesuatu didunia ini bisa diperbaiki ,bisa disempurnakan. Demikian pula, kemauan jang lemah bisa diperkuat.
Djika anda ada kemauan, maka inipun bisa diperkembangkan, sehingga menguntungkan anda dan orang lain.Sebagai pendejlamaan hidup jang tertinggi, kemauan kita mendjalar keluar, mengenai orang-orangdi lingkungan kita. Ada orang jang berpendapat, bahwa kemauan adalah Sebagian dari roh abadi dan kemauan mempunjai tempat chusus dalam otak.
Kemauan adalah diatas akal, oleh karena itupun diatas otak, Kemauanlah jang berkata kepada diri kita “Saja!” Sudah pasti kemauan adalah pendjelmaan tenaga-hidup jang gaib, jang meninggalkan badan apabila badan itumati.
Pembatja jang awas sementara itu menjatakan:”Pada hemat saja kemauan tak mungkin diperkembangkan karena kemauan adalah sebagia dari hidup, sedangkan manusia tak bisa menguasai hidupnja.”
Penjataan ini memang benar. Kemauan memang tak bisa tedjadi dan berkembang tanpa sebab.Akan tetapi adalah suatu kenjataan, bawha manusa bisa meugikan dirinja sendiri maupun orang lain, lantaran kemauannja, bahkan mereka bisa runtuh sama sekali, djasman dan rohani . Mereka bisa mengobati kemauannja dan untukmenjembuhkannja diperlukan waktu lama sekali.
- Teranglah sekarng, bahwa daja kemauan bisa dieprkembangkan. Djuga kemauan jang sakit bisa disembuhkan, karena apada dasarnja setiap manusia mempunjai kemauan, jang mungkin diperkembangkan dan ditumbuhkan.
Akan tetapi manusiapun mempunjai ktjenderungan untuk bermalas-malas, dan taka da tjara jang lebih ampuh untukmelumpuhkan kemauan daripada membiarkannja tak bekerdja. Orang jang mengelamun menikmati rentetan(rangakaian) pikiran pikiran jang tak tentu arah dan tudjuannja. Pikiran-pikiran itu timbul sendiri dari dalam akal, pikiran jang satu disusul dengan pikiran lain tanpa ada garis tertentu. Pendejnja berpikir seenaknja sadja, tanpa tudjuan. Orang jang sedang mengelamun, apabila ditanjai, akan terkedjut, bingung dan malu. Demikianlah gamar orang jang kemauannja lemah, sungguh menjedihkan.
Kemauan bisa dibandingkan dengan salah suatu alat music jang terbagus: biola. Djika alat ini sering dimainkan, suaranja mendjadi bertambah bagus. Djika djarang atau sama sekali tak dimainkan, suaranja mendjadi buruk.
Sekarang anda bisa memilih: dijadikan ala jang bagus atau dibiarkan mendjadi alat jang tak terpakai, sehingga mutunja merosot. Manusia positif selalu berusaha dan berdaja-upaja utnuk memperbaiki kemauannja. Manusia negative menterlantarkan dan mensia-siakan kemauannja. Taka da djalan tengah. Pilihlah.