Attunement atau kalau di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, bisa berarti juga penyelarasan. Istilah ini sangat tepat untuk menjelaskan konsep attunement di dalam reiki, kenapa?
karena sebetulnya, energi Reiki, atau vibrasi reiki itu sudah ada bersama kita sejak awal, ya betul, anda tidak salah baca, karena sebetulnya, kita ini adalah energi Reiki, hanya saja berbentuk padat. Lha kalau diri kita ini sebenarnya adalah Reiki energi, lalu buat apa kita belajar dan menerima penyelasaran?
Nah, ini panjang ceritanya, tapi coba saya persingkat, kalau belum jelas, bisa kontak saya, ya
Singkat cerita, kita ini seperti tertidur, lupa terhadap diri kita yang sesungguhnya, ibarat penyanyi, lupa bagaimana menyanyikan lagu yang benar, dan akhirnya terdengar sumbang. Nada sumbang yang kita keluarkan dari diri kita ini, mengakibatkan berbagai macam penyakit dan halangan dalam kehidupan kita. Bisa di bilang, semua masalah yang kita alami, itu sebenarnya hanya masalah lupa, lupa bagaimana bernyanyi dengan benar.
Supaya kehidupan kita kembali ke normal, ibarat penyanyi yang lupa lagu yang benar, kita harus belajar lagi untuk bernyanyi dengan benar atau di perdengarkan, bagaimana sih ‘nyanyian yang benar’ itu.
Proses, belajar dan mendengarkan lagi nyanyian yang ‘benar’ itu lah “ATTUNEMENT” atau penyelarasan.’
Sudah jelas? belum jelas?
kontak saya kalau belum 🙂
Berikut, saya terjemahan dari buku Gendai Reikho, sejarah attunement atau Reiji-ho dalam reiki:
“Ketika sensei Usui menyadari keberadaan Reiki dalam retret spiritualnya di gunung Kurama-Kyoto, dia berpikir “ Jika kekuatan ini hanya dikuasai oleh keluargaku saja, maka kekuatan ini tidak dapat berguna bagi lebih banyak orang, aku harus menyebarkannya kepada semua orang.” Untuk misi tersebut, sensei Usui melakukan riset ke beragam naskah-naskah kuno dan belajar lebih dalam tentang fenomena energi. Setelah melalui beragam experiment dan uji coba, akhirnya beliau membuat standard penyaluran Reiki yang diberi nama REIJU, selain itu beliau juga menciptakan satu set latihan untuk mempercepat aliran Reiki yang diberi nama Hatsurei-ho.
Beliau mendirikan “ USUI REIKI RYOHO SOCIETY” dan memberikan pelajaran Sho-den (pemula) bagi siapa saja yang menginginkan untuk mempunyai kemampuan penyembuhan. Reiju pertama kali diberikan di Harajuku,Tokyo, kemudian menyebar ke Amerika Serikat dan berubah nama menjadi attunement.
Beberapa guru Reiki, menyebutnya inisiasi, bahkan sekarang ada yang mengatakan bahwa proses tersebut adalah proses membuka cakra energi. ( walaupun sebenarnya artinya tidak sama)
Ketika melakukan attunement, seorang guru Reiki terhubung dengan getaran Reiki dan menyelimuti dirinya dengan cahaya untuk memurnikan tubuh dan pikirannya. Kemudian dia akan membuat jalur untuk Reiki di tulang belakangnya. Guru reiki tersebut mengirim Reiki di tempat-tempat utama untuk memperlancar aliran energi. Selanjutnya sang guru akan menetralkan kelebihan energi yang ada didalam tubuh ke tanah, dan melakukan proses pemberian Reiki pada kedua belah tangan, agar telapak tangan dapat mengalirkan energi yang kuat
Semuanya dapat dilakukan oleh seorang guru yang mampu memberikan energi Reiki secara murni dan jernih.”