Dalam menindjau masalah pernapasan ini, haruslah kita mula memeriksa bagaimana terdjadinja gerak-pernapasan itu,
Pernapasan itu terdjadi:
- Karena gerak melur (elastis) paru”; dan
- Karena gerak sisi dan bagian-bawah ronggadada, tempat tersimpannja paru².
Rongga-dada adalah bagian sosoktubuh antara leher dan perut. Ruangnja (disebut: ruang-dada) sebagian terbesar diisi oleh paru² dan djantung, dan dibatasi oleh tulangpunggung, iga dengan tulang-mudanja, tulang-dada dan dibawahnja oleh sekat-ronggadada (middenrif). Pada umumnja orang menamakannja ini ,,dada” Orang membandingkan ini dengan peti berbentuk kerutjut, jang udjung-sempitnja berpaling keatas, dan jang bagian-belakangnja ialah : : tulangpunggung, bagian-depannja : tulang-dada, dan sisi². nja : iya.
Djumlah iga itu semuanja duapuluh-empat, duabelas disisi kiri dan kanan, dan bertolak dari kedua sisi tulangpunggung itu. Sepasang iga2 jang paling atas disebut ,,iga2 tulen” (ware ribben). dipertautkan pada tulang-dada dengan tulang-mudanja, sedangkan jang bawah, tiga-pasang dinamakan ,,iga2 palsu” (zwevende ribben). Tiga pasang jang atas dipertautkan dengan tulang-muda pada iga² tulen, sedangkan jang lain tiada tulang-mudanja, dan udjung-luarnja bebas tak tertaut kepada apa².
Kalau orang bernapas, iga² itu digerakkan oleh dua kelompokotot² jang letaknja dipermukaan, disebut ,,otot2 antar-iga” (tussenribspieren). Sekat-ronggadada (middenrif), memisahkan ronggadada dari ruang-perut.
Djika kita menarik napas, terbentuklah ruangan kosong, sehingga paru² mengembang dan udara bisa m asuk, menurut hukum ilmualam. Segala sesuatu tergantung kepada otot2, jang ada sangkutpautnja dengan proses-pernapasan, jang suaja mudah kita namakan sadja: otot²-pernapasan. Tanpa bantuan otot2 ini, paru² tak bisa berkembang. Maka pengetahuan kita tentang pernapasan tergantung kepada pengetahuan kita tentang otot² ini.
Djika otot2 ini kita kuasai setjara tepat, maka hal ini memungkinkan kita mengembangkan paru² kita seluas-luasnja sehingga memungkinkan kita menghirup sebanjak-banjak zat vital dari dalam udara.
Para Yogi membagi pernapasan dalam empat metode umum, jakni :
- Pernapasan Tinggi.
- Pernapasan Sisi. 3. Pernapasan Rendah.
- Pernapasan Lengkap.
Kita akan memberikan pemandangan umum tentang tiga metode2 pertama, dan metode keempat akan kami djelaskan setjara pandjang-lebar : metode keempat inilah jang mendjadi asas Ilmupengetahuan Pernapasan Para Yogi.
(1) Pernapasan Tinggi
Tjara pernapasan ini diketahui setjara umum didunia Barat Orang jang melakukan pernapasan ini mengangkat iga², tulangselangka (sleutelbeen), tulang-dada dan bahunja, sambil mengerutkan perutnja, dan menekan isi perut pada sekat-ronggadada.
Bagian-atas dada dan paru² digunakan, dan sedikit sekali udara mengalir kedalam paru². Selain dari pada itu, karena sekat-ronggadada ditekankan keatas, paru2 tak bisa mengembang kearah itu. Para pembatja jang sedikit mempeladjari anatomi, akan maklum. bahwa dengan tjara ini, tenaga jang dipergunakan tak sesuai dengan hasil jang diperoleh.
Pernapasan tinggi adalah tjara bernapas jang paling buru Mengeluarkan enerzi paling besar, dengan hasil paling sediks Ini pada umumnja dilakukan oleh bangsa² Barat. Kebanjakan wa ditin nita bernapas setjara ini, bahkan penjanji², pendeta², hakim2 dan lain2, jang sesungguhnja harus lebih tahu, bernapas setjara ini pula pasa Rong meto
Banjak penjakit2 pada organ suara dan organ² pernapasan tjara disebabkan oleh tjara jang salah ini, dan tekanan organ² jang halu jang jang disebabkan oleh tjara ini, mengakibatkan terdjadinja suara jak jang begitu keras dan tadjam, jang sering kita dengar. Banjak kita orang jang bernapas setjara ini, achirnja bernapas melalui mulut men
ia b Djika ada pembatja jang sangsi atau ragu² mengenai apa jang kami terangkan itu, bolehlah ia mentjoba mengeluarkan sebanjak-pak banjak udara dari dalam paru², sambil berdiri tegak dengan tangan djac bertolak-pinggang, bahu dan tulang-selengka diangkat, lalu mena- bes rik napas. Maka ia akan mengetahui, bahwa udara jang dihirup dad tak begitu banjak. Lalu turunkanlah bahu dan tulang2-selengka dan tariklah napas, maka ia akan merasakan bedanja. jang
(2) Pernapasan Sisi
Metode ini kita kenal sebagai pernapasan iga atau pernapasan antar-iga (ribs of tussenribsademhaling). Meskipun tak begitu buruk dibandingkan dengan pernapasan tinggi, namun masih kurang sekali dibandingkan dengan Pernapasan Rendah atau Pernapasa Lengkap para Yogi. Pada pernapasan sisi, sekat ronggadada ini didorong keatas dan perut dikerutkan (ditarik kedalam). Maka iga agak terangkat, dan dada sedikit mengembang. Karena ada dua metode lain jang lebih baik, kita membahasnja sambil lalu dan sadja. jan aba tak
(3) Pernapasan Rendah
Bentuk pernapasan ini djauh lebih baik daripada salah suatu dari metode jang kita bahas lebih dahulu. Pada waktu belakangan ini, banjak penulis modern membahasnja dengan nama Pernapasan Perut” dan ..Pernapasan Dalam2″. ..Pernapasan SekatRonggadada”, dllnja. Baik sekali akibatnja berkat perhatian jang ditimbulkan mengenai pernapasan ini.
Meskipun banjak ahli Barat menulis dan mengatakan, bahwa metode ini adalah metode jang paling baik, para Yogi tahu bahwa tjara ini hanja merupakan sebagian dari suatu tatatjara (sistim), jang sudah diselenggarakan oleh mereka berabad-abad lamanja, jakni apa jang dinamakan Pernapasan Lengkap”. Akan tetapi kita harus mengenal asas Pernapasan Rendah, sebelum kita bisa mendapat gambaran djelas tentang Pernapasan Lengkap itu.
Apakah sesungguhnja sekat-ronggadada itu? Sekat ini merupakan suatu otot-pemisah, antara dada dan ruang-dada. Kalau ia bergerak, timbullah selisih besar dalam isi-dada, sehingga terdjadi pemindahan udara keluar dan kedalam paru² dalam djumlah besar. Pengkerutan sekat rongga-dada memperbesar isi ronggadada.
Pada pernapasan rendah, paru² lebih leluasa daripada metode² jang telah disebut dan dengan demikian lebih banjak udara jang dihirup. Kenjataan ini menjebabkan kebanjakan penulis2 Barat menganggap tjara pernapasan rendah atau perut ini sebagai tjara jang terbaik. Yogi dari Timur dalam pada itu sudah sedjak berabad² mengetahui tjara jang lebih baik, jang bukannja samasekali tak diketahui oleh orang2 Barat.
Ketjuali metode pernapasan Yogi, metode pernapasan rendah ini adalah jang paling banjak mengisi paru² dengan udara. Pernapasan Tinggi hanja mengisi bagian-atas paru². Pernapasan sisi hanja mengisi bagian-tengah dan sebagian dari bagian teratas.
Pernapasan Rendah mengisi bagian² paling bawah dan paling tengah. Djelas sekali, bahwa metode dimana seluruh ruanganparu² diisi oleh udara jang bersih, sungguh sangat bermanfaat bagi manusia, karena dengan demikian ia bisa menjerap zat-asam sebanjak²nja dan bisa menghimpunkan prana se-banjak³nja pula.
Pernapasan lengkap (sempurna) para Yogi adalah metode per napasan jang paling baik jang pernah dikenal oleh ilmu-ketabiban
(4) Pernapasan Lengkap (Sempurna) Para Yogi
Pernapasan Lengkap (sempurna) Para Yogi ini meliputi segala sifat baik dari Pernapasan Tinggi, Sisi dan Rendah. Seluruh per. kakas (alat) pernapasan digerakkan, setiap bagian paru², setiap sel-udara, setiap otot-pernapasan. Seluruh tatapernapasan tersang. kut dalam metode ini, dan dengan mentjurahkan tenaga sedikit bisa memperoleh hasil se-banjak²nja. Ruangan-dada (ronggadada) dikembangkan (diperluas) kesegala djurusan hingga mentjapai ukuran jang wadjar dan setiap bagian organisme bekerdja dan berfungsi seperti jang dimaksudkan Alam.
Salah suatu tjiri terpenting dari metode pernapasan ini ialah kenjataan bahwa semua otot2-pernapasan digerakkan sedangkan metode2 lain hanja menggunakan sebagian dari otot2 ini. Pada pernapasan jang lengkap, otot²-iga dipergunakan setjara aktif sehingga ruangan mendjadi lebih besar, dan paru² pun bisa mengembangkan lebih luas, sambil memberi bantuan sewadjarnja kepada organ².
Pada metode ini sekat-ronggadada dikuasai sepenuhnja. De ngan demikian sekat ini bekerdja sebaik-baiknja dan mendatang kan hasil sebesar-besarnja pula.
Apabila kita menjelidiki tjiri2 penting dari keempat metode ini, kitapun akan segera mengetahui, bahwa pernapasan lengkap mengandung segala keuntungan2 jang terdapat dalam ketiga me tode jang telah kita bahas, ditambah dengan :
- Keuntungan dari kerdja dan gerak jang digabungkan dari bagian atas dan bagian bawah dari lingkungan dada dan sekatronggadada, dan
- Irama jang wadjar dan tepat.
Dalam bab berikutnja, kita akan membahas praktek pernapasar lengkap dan akan memberikan petundjuk2 selengkapnja untuk mendapatkan metode nomor wahid, beserta latihan³nja.