Seputar spiritual, meditasi dan Reiki
Seputar spiritual, meditasi dan Reiki

Call us:+62 081 6533 777

Bawah Sadar

Sekarang kita membahas sjaraf bawah-sadar. Daerah ini sangat mesra hubungannja dengan magnetism peribadi. Kita telah menundjukan bahwa magnetism peribadi adalah suatu tenaga-sjaraf dan oleh karnea itu djuga mempengaruhi sjaraf-sjaraf, juga bekerdja di luar pengetahuan otak. Untuk memahami dan mendapat pandangan jang sebaik-baiknja dari magnestime peribad, maa kita harus mengetahu hakikat dan seluk-beluk bawah-sadar. Chususnja untuk mengetahui betapa besar pengaruh sjaraf bawah sadar ini kepada pikiran.

  • Kita bahkan bisa mengatakan bahwa bawah sadar mahakuasa karena pada umumnja akal dan kemauan akan kalah dan mundur djika berhadapan dengan dia.

Dalam pada itu adalah sangat kurang-baik, bahkan mentjelakakan djika tenaga magentis jang ingin kita gunakan untuk menguasai diri sendiri dan mempengaruhi sesame kita, mendapat pengaruh buruk dari bawah sadar, tanpa kita mengetahuinja. Kita tak bosan-bosannja memperingatkan adanja bahaja ini, karena sering bawah sadar bekerdja dan melantjarkan pengaruhnja setjara tidak langsung.

Tenaga magnetis dikuasai dan dibimbing oleh kemauan kita, dan djika bawah sadar ini menguasai dan menekan keamauan, maka tenaga magnetis itu tak aka nada gunaja. Bawah-sadar menjerap semua tenaga magnetis, jang sesungguhnja harus mendjadlankan tugasnja untuk keperluan kita, dan kita akan mendjadi seperti kapal tanpa kemudi, jg diombang-ambingkan oleh gelombang nasib dan keadaan, Sungguh berbahaja bawah-sadar ini, dan oleh karena itu kita harus mengenalnja dan sedapat-mungkin menguasainja untuk kita pergunakan demi kepentingan kita.

Bawah sadar terdiri dari berbagai bamtjam pikiran=pikiran jang sudah “lenjap” tenggelam didalamnja. Bawah sadar adalah danau jang dalam, jang diatasnja me-lajang-lajang roh kemauan dan akal. Se-waktu-waktu roh itu mengambil sesuatu dari dalam bawah-sadar, memuntjulkan keatas permuakaan ingatan-ingatan jang sudah hamper-hampir dilupakan. Dalam bawah-sadar itu sendiri sesungguhnja terdjadi pergolakan hebat. Pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan jang telah dilepaskan oleh akal tergelintjir kedalam danau itu. Lalu muntjullah keatas pikiran-pikiran jang sudah lama tenggelam disitu, jang sekonjong-konjong melekat pada akan jang sadar, kadang-kadang dalam kombinasi dan gubahan jan aneh-adjaib.

“Ah, saja mendapat ilham” kata orang. Sesungguhnja ini bukan ilham, melainkan semata-mata suatu kombinasi pikiran-pikiran, suatu getaran jang sudah lama dilupakan, jang muntjul-keluar kepermukaan bawah-sadar.

Suatu peristiwa lain.

Orang merasa terhina oleh suatu soal jang remeh sekali. Ia marah-marah, membikin rebut, dan achirnja meninggalkan tempat peristiwa tersebut.

Apakah jang menjebabkan soal jang demikian remeh dan ketjil mendatangkan akibat jang demikian besarnja? Peristiwa ketjil itu menjinggung dan mengenai bawah-sadarnja dan dari situlah muntjul keatas berbagai pikiran-pikiran jang liar dan buruk. Pikiran-pikiran dari bawah sadar telah mengalahkan akal dana kemauannja. Tak lama kemudian, stelah pikirna-pikiran jang buruk dan kasar itu tenggelam lagi kedalam bawah-sadar, beraktalah akalnja bawha sesungguhnja ia bodoh sekali dan daja kemauannja  jang sudah pulih Kembali memaksa dia mengakui bawha iapun orang jan lemah, tak bisa menahan diri.

Apabila kita berbuat sesuatu, dan kita meteliti apa sebab kita bebuat demikian, kita segera mengetahu pengaruh teenaga gaib dari bawah-sadar. Kita lalu menarik kesimpulan, bahwa nafsu utnuk bermalas-malas atau nafsu untuk bersenang-senang telah menguasai kita. Sudah baran tentu kita telah menekan nafsu dan pikiran-mala, dllnja itu hingga tenggelam sama sekali kedalam bawah-sadar, aka tetapi suatu getaran halus timbul-keatas, menumbuk akal dan kemauan kita dan memaksa kita mengambil keputusan jang kurang baik.

Demikianlah kadang-kadang bawah-sadar mempengaruhi pertimbangan-pertimbangan dan keputusan-keputusan kita.

Apa sebabnja banjak orang setjara instinktif tak suka pekerdjaan-pekerdjannja diawasi? Mereka takut bahwa ada kesalahan-kesalahan dan berke tak mau mengakui kesalahan-kesalahan itu. Dorongan sesungguhnja disini ialah: takut.

Peristiwa-peristiwa demikian itu tedjadi beratus-ratus kali.

Seorang dokter di Wina mentjeritakan suatu peristiwa jang terdjadi dimasa ketjilnja “Saja masih ingat, bahwa saja seringklai ogah-ogahan masuk sekolah Gymnasium. Dan saja sangat tertarik oleh kabar dalam koran, bahwa ada suatu Gymnasium jang terbakar, sehingga murid-muridnja beberapa minggu tak usah masuk sekolah. Betapa ketjewa hati saja dan kawan-kawan saja, Ketika esoknja dan djuga pada hari-hari Gymnasium kita itu masih utuh, Tak terbakar.”

Dorongan sesungguhnja disini ialah: kemalasan.

Oranb bisa sadja mengusir dorongan =-doroanga dan pikiran-pikiran djahat dan membiarkannja tenggelam kedalam bawah sadar akan tetapi pikiran-pikiran itu  hidup terus didialam bawah sadar dan masih besar pengaruhnja. Oleh karena itu ini bukanlah tjara jang sebaik-baiknja . Sebab sungguh sajang, kita  tak bisa selalu mengalahkan pikiran-pikiran jang dengan susah-pajah telah kita tneggelamkan kedalam-bawah sadar dengan menggunakan akal dan kemauan. Pada umumnja, akan dan kemauan ini kalah dalam perdjuangan mengahadapi bawah-sadar. Malah boleh djadi urat-sjarag kita akan terganggu.

  • Bawah sadar hanja bisa dipengaruhi oleh pikiran-pikiran jang tenggelam  didlam bawah-sadar. Apabila kita mengirimkn kesitu pikiran-pikiran djahat dan salah, maka kita kam menerima Kembali pengaruh-pengaruh buruk dari pikiran-pikiran jang demikian itu, dan akan dating pula inspirasi-inspiras jang buruk. Oleh karena itu apa salahanja kita mengirimikan pikiran-pikiran jang baik kesitu! Isi dari danau pikiran itu untuk Sebagian terbesar akan berupa pikiran-pikiran jang positif dan apa jang mendesak-desak timbul kelua dari dalam mendjadi positif pula.
Kategori